Banyak umat Islam yang menganggap remeh urusan shalat berjamaah. Padahal. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai pernah hendak membakar rumah sahabat yang enggan berjamaah. Ternyata, ketegasan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
itu ada rahasianya. Sekaligus bukti, betapa beliau sangat mencintai
umatnya. Di antara rahasia yang dimaksud adalah shalat berjamaah
memiliki banyak sekali manfaat yang sangat agung.
Insya allah melalui blog ini akan saya rangkum fawaid dari buku karya :
Abu Abdillah Musnid al-Qahthani ini
Buku kecil ini mengupas
40 manfaat shalat berjamaah berdasarkan al-Qur`an dan as-Sunnah, serta
istinbath (kesimpulan hukum) dari kedua sumber hukum ini.Setelah membaca
buku ini, insya Allah Anda dengan taufik Allah akan termasuk di antara
orang yang rajin menunaikan shalat secara berjamaah, semoga.
Tunggu postingan selanjutnya
Belajar memahami islam lebih dekat dengan pemahaman para sahabat dan ulama terdahulu
Selasa, 25 Juni 2013
Senin, 24 Juni 2013
SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH
# Tawadhu'
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah seorang yang sangat elok akhlaknya dan sangat agung wibawanya. Akhlak beliau adalah Al-Qur'an sebagaimana yang dituturkan 'Aisyah Radhiallahu'anha, ia berkata: "Akhlak Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah Al-Qur'an." (HR. Muslim).
Beliau juga pernah bersabda:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)
Salah satu bentuk ketawadhu'an Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah; beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Dari Umar bin Kaththab Radhiallaahu anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:
"Janganlah kamu sanjung aku (secara berlebihan) sebagaimana kaum Nasrani menyanjung 'Isa bin Maryam alaihisSalam secara berlebihan. Aku hanyalah seorang hamba Allah, maka panggillah aku dengan sebutan: hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR. Abu Daud)
Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata: "Ada beberapa orang memanggil Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam sambil berkata: "Wahai Rasulullah, wahai orang yang terbaik dan anak orang yang terbaik di antara kami, wahai junjungan kami dan anak dari junjungan kami." Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam segera menyanggah seraya berkata:
"Wahai sekalian manusia, katakanlah sewajarnya saja! Jangan sampai kamu digelincirkan setan. Aku adalah Muhammad hamba Allah dan rasul-Nya. Aku tidak sudi kamu angkat di atas kedudukan yang dianugrahkan Allah Subhannahu wa Ta'ala kepadaku." (HR. An-Nasai)
Sebagian orang ada yang menyanjung Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam secara berlebihan. Sampai-sampai ia meyakini bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam mengetahui ilmu ghaib atau meyakini bahwa beliau memiliki hak untuk memberikan manfaat dan menurunkan mudharat, bahwa beliau dapat mengabulkan segala permintaan dan menyembuhkan segala penyakit. Padahal Allah Subhannahu wa Ta'ala telah menyanggah keyakinan seperti itu. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
"Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik keman-fa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan." (Al-Araf: 188)
Demikianlah akhlak Nabi yang mulia, seorang utusan Allah Subhannahu wa Ta'ala , sebaik-baik manusia di muka bumi dan seutama-utama makhluk di kolong langit. Beliau senan-tiasa tunduk patuh dan bertaubat kepada Rabbnya. Beliau tidak menyukai kesombongan, bahkan beliau adalah pemimpin kaum yang tawadhu' dan penghulu kaum yang tunduk patuh kepada Rabb Subhannahu wa Ta'ala . Anas bin Malik Radhiallaahu anhu mengungkapkan:
"Tidak ada seorangpun yang lebih mereka cintai daripada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Walaupun begitu, apabila mereka melihat beliau, mereka tidak berdiri untuk menyambut beliau. karena mereka mengetahui bahwa beliau Shalallaahu alaihi wasalam tidak menyukai cara seperti itu." (HR. Ahmad)
Layangkanlah pandanganmu kepada Nabi umat ini Shalallaahu alaihi wasalam . Saksikan sikap tawadhu' beliau yang sangat menga-gumkan dan keelokan akhlak yang langka ditemukan. Beliau tetap bersikap tawadhu' terhadap seorang wanita miskin. Beliau luangkan waktu untuk melayaninya, padahal waktu beliau penuh dengan amal ibadah!
Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata: "Suatu hari seorang wanita datang menemui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam ia mengadu kepada beliau sambil berkata: "Wahai Rasulullah, saya membutuhkan sesuatu dari Anda." Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam berkata kepadanya: "Pilihlah di jalan mana yang kamu kehendaki di kota Madinah ini, tunggulah aku di sana, niscaya aku akan menemuimu (melayani keperluan-mu)." (HR. Abu Daud)
Beliau hadir dengan segenap jiwa yang terpuji lagi elok.
Menjulang tinggi ke tempat yang terpuji dengannya.
Bila disingkap kesturi dari cincinnya kepada jagad raya
niscaya setiap orang akan merasakan harumnya
baik yang di gunung maupun di lembah.
Sungguh, beliau adalah pemimpin segenap ahli tawadhu' baik dalam ilmu ataupun amal.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam beliau bersabda:
"Andaikata aku diundang makan paha atau kaki binatang, niscaya aku kabulkan undangannya. Andaikata kepadaku hanya dihadiahkan kaki atau paha binatang, tentu akan aku terima hadiah itu." (HR. Al-Bukhari)
Semoga hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tadi menjadi pelajaran sekaligus peringatan bagi orang-orang yang takabbur dari sifat sombong dan angkuh.
Abdullah bin Mas'ud Radhiallaahu anhu meriwayatkan bahwa beliau Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak akan masuk Surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji zarrah kesombongan." (HR. Muslim)
Sifat sombong merupakan jalan menuju Neraka, wal 'iyaadzubillah, meskipun hanya sebesar biji zarrah. Cobalah lihat hukuman yang ditimpakan terhadap orang yang sombong dan angkuh cara berjalannya. Betapa besar kemurkaan dan kemarahan yang diturunkan Allah Ta'ala atasnya. Dan betapa pedih siksa yang dideritanya.
Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam beliau bersabda:
"Ketika seorang lelaki berjalan dengan mengenakan pakaiannya, takjub dengan kehebatan dirinya sendiri, rambutnya tersisir rapi, berjalan dengan angkuh. Namun tiba-tiba Allah Ta'ala menenggelamkannya. Dia terus terbenam ke dasar bumi sampai hari Kiamat." (Muttafaq 'alaih)
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah seorang yang sangat elok akhlaknya dan sangat agung wibawanya. Akhlak beliau adalah Al-Qur'an sebagaimana yang dituturkan 'Aisyah Radhiallahu'anha, ia berkata: "Akhlak Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah Al-Qur'an." (HR. Muslim).
Beliau juga pernah bersabda:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)
Salah satu bentuk ketawadhu'an Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah; beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Dari Umar bin Kaththab Radhiallaahu anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:
"Janganlah kamu sanjung aku (secara berlebihan) sebagaimana kaum Nasrani menyanjung 'Isa bin Maryam alaihisSalam secara berlebihan. Aku hanyalah seorang hamba Allah, maka panggillah aku dengan sebutan: hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR. Abu Daud)
Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata: "Ada beberapa orang memanggil Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam sambil berkata: "Wahai Rasulullah, wahai orang yang terbaik dan anak orang yang terbaik di antara kami, wahai junjungan kami dan anak dari junjungan kami." Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam segera menyanggah seraya berkata:
"Wahai sekalian manusia, katakanlah sewajarnya saja! Jangan sampai kamu digelincirkan setan. Aku adalah Muhammad hamba Allah dan rasul-Nya. Aku tidak sudi kamu angkat di atas kedudukan yang dianugrahkan Allah Subhannahu wa Ta'ala kepadaku." (HR. An-Nasai)
Sebagian orang ada yang menyanjung Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam secara berlebihan. Sampai-sampai ia meyakini bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam mengetahui ilmu ghaib atau meyakini bahwa beliau memiliki hak untuk memberikan manfaat dan menurunkan mudharat, bahwa beliau dapat mengabulkan segala permintaan dan menyembuhkan segala penyakit. Padahal Allah Subhannahu wa Ta'ala telah menyanggah keyakinan seperti itu. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
"Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik keman-fa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan." (Al-Araf: 188)
Demikianlah akhlak Nabi yang mulia, seorang utusan Allah Subhannahu wa Ta'ala , sebaik-baik manusia di muka bumi dan seutama-utama makhluk di kolong langit. Beliau senan-tiasa tunduk patuh dan bertaubat kepada Rabbnya. Beliau tidak menyukai kesombongan, bahkan beliau adalah pemimpin kaum yang tawadhu' dan penghulu kaum yang tunduk patuh kepada Rabb Subhannahu wa Ta'ala . Anas bin Malik Radhiallaahu anhu mengungkapkan:
"Tidak ada seorangpun yang lebih mereka cintai daripada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Walaupun begitu, apabila mereka melihat beliau, mereka tidak berdiri untuk menyambut beliau. karena mereka mengetahui bahwa beliau Shalallaahu alaihi wasalam tidak menyukai cara seperti itu." (HR. Ahmad)
Layangkanlah pandanganmu kepada Nabi umat ini Shalallaahu alaihi wasalam . Saksikan sikap tawadhu' beliau yang sangat menga-gumkan dan keelokan akhlak yang langka ditemukan. Beliau tetap bersikap tawadhu' terhadap seorang wanita miskin. Beliau luangkan waktu untuk melayaninya, padahal waktu beliau penuh dengan amal ibadah!
Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata: "Suatu hari seorang wanita datang menemui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam ia mengadu kepada beliau sambil berkata: "Wahai Rasulullah, saya membutuhkan sesuatu dari Anda." Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam berkata kepadanya: "Pilihlah di jalan mana yang kamu kehendaki di kota Madinah ini, tunggulah aku di sana, niscaya aku akan menemuimu (melayani keperluan-mu)." (HR. Abu Daud)
Beliau hadir dengan segenap jiwa yang terpuji lagi elok.
Menjulang tinggi ke tempat yang terpuji dengannya.
Bila disingkap kesturi dari cincinnya kepada jagad raya
niscaya setiap orang akan merasakan harumnya
baik yang di gunung maupun di lembah.
Sungguh, beliau adalah pemimpin segenap ahli tawadhu' baik dalam ilmu ataupun amal.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam beliau bersabda:
"Andaikata aku diundang makan paha atau kaki binatang, niscaya aku kabulkan undangannya. Andaikata kepadaku hanya dihadiahkan kaki atau paha binatang, tentu akan aku terima hadiah itu." (HR. Al-Bukhari)
Semoga hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tadi menjadi pelajaran sekaligus peringatan bagi orang-orang yang takabbur dari sifat sombong dan angkuh.
Abdullah bin Mas'ud Radhiallaahu anhu meriwayatkan bahwa beliau Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak akan masuk Surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji zarrah kesombongan." (HR. Muslim)
Sifat sombong merupakan jalan menuju Neraka, wal 'iyaadzubillah, meskipun hanya sebesar biji zarrah. Cobalah lihat hukuman yang ditimpakan terhadap orang yang sombong dan angkuh cara berjalannya. Betapa besar kemurkaan dan kemarahan yang diturunkan Allah Ta'ala atasnya. Dan betapa pedih siksa yang dideritanya.
Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam beliau bersabda:
"Ketika seorang lelaki berjalan dengan mengenakan pakaiannya, takjub dengan kehebatan dirinya sendiri, rambutnya tersisir rapi, berjalan dengan angkuh. Namun tiba-tiba Allah Ta'ala menenggelamkannya. Dia terus terbenam ke dasar bumi sampai hari Kiamat." (Muttafaq 'alaih)
SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH
#BAB Tangis Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam
Setiap orang pasti pernah menangis, baik kaum pria maupun wanita. Akan tetapi tahukah kamu, mengapa dan karena siapa mereka menangis? Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam juga menangis, padahal dunia berada dalam genggamannya jika beliau menghendaki. Dan Surga ada di hadapan beliau, sementara beliau berada di tempat yang paling tinggi di dalamnya.
Setiap orang pasti pernah menangis, baik kaum pria maupun wanita. Akan tetapi tahukah kamu, mengapa dan karena siapa mereka menangis? Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam juga menangis, padahal dunia berada dalam genggamannya jika beliau menghendaki. Dan Surga ada di hadapan beliau, sementara beliau berada di tempat yang paling tinggi di dalamnya.
Beliau memang
sering menangis, sebagaimana tangisan seorang hamba ahli ibadah. Beliau menangis
di dalam shalat tatkala bermunajat kepada Rabb Subhannahu wa Ta'ala . Beliau
juga menangis ketika mendengarkan tilawah Al-Quran. Tangisan yang bersumber dari
kelembutan hati dan ketulusan nurani serta dari ma'rifat keagungan Allah
Subhannahu wa Ta'ala .
Dari Mutharrif –yakni bin Abdillah bin Asy Syikhkhir- dari bapaknya –yakni Abdullah bin Asy Syikhkhir Radhiallaahu anhu - ia berkata:
Aku datang menemui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam ketika beliau sedang shalat. Dari rongga dada beliau keluar suara seperti bunyi air yang tengah mendidih di dalam kuali, disebabkan tangis beliau." (HR. Abu Daud)
Abdullah bin Mas'ud Radhiallaahu anhu menuturkan: "Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah berkata kepadaku: "Bacalah Al-Qur'an untukku" aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah aku yang harus membacanya, sedangkan Al-Qur'an itu diturunkan kepadamu?" beliau menimpali: "Aku lebih suka mendengarkannya dari orang lain." Akupun membacakan surat An-Nisaa' untuk beliau. Hingga telah sampai pada ayat:
Dari Mutharrif –yakni bin Abdillah bin Asy Syikhkhir- dari bapaknya –yakni Abdullah bin Asy Syikhkhir Radhiallaahu anhu - ia berkata:
Aku datang menemui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam ketika beliau sedang shalat. Dari rongga dada beliau keluar suara seperti bunyi air yang tengah mendidih di dalam kuali, disebabkan tangis beliau." (HR. Abu Daud)
Abdullah bin Mas'ud Radhiallaahu anhu menuturkan: "Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah berkata kepadaku: "Bacalah Al-Qur'an untukku" aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah aku yang harus membacanya, sedangkan Al-Qur'an itu diturunkan kepadamu?" beliau menimpali: "Aku lebih suka mendengarkannya dari orang lain." Akupun membacakan surat An-Nisaa' untuk beliau. Hingga telah sampai pada ayat:
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا
"Maka bagaimanakah (halnya orang-orang
kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap
umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu
(sebagai umatmu)." (QS. An-Nisa: 41) Aku lihat air mata beliau menetes."
(HR. Al-Bukhari)
(HR. Al-Bukhari)
Cobalah perhatikan uban yang menghiasi rambut beliau. Jumlahnya lebih kurang delapan belas helai di kepala dan janggut beliau. Camkanlah dengan mata hatimu, dengarkanlah kisah uban putih tersebut dari penuturan beliau. Abu Bakar Radhiallaahu anhu pernah bertanya: "Wahai Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , sungguh Anda telah beruban." Beliau menjawab:
"Surat Hud, surat Al-Waqi'ah, surat Al-Mursalat, surat 'Amma yatasaa`aluun dan surat Idzasy Syamsu kuwwirat telah menyebabkan aku beruban." (HR. At-Tirmdzi)
SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH
# BAB
Ketika Fajar Menyingsing
Ketika Fajar Menyingsing
seiring
dengan fajar yang mulai merekah, saat kewajiban shalat shubuh selesai
ditunaikan, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tetap duduk di tempat selepas
shalat shubuh untuk berdzikir menyebut asma Allah Subhannahu wa Ta'ala sampai
terbit matahari. Kemudian beliau mengerjakan shalat dua rakaat. Jabir bin
Samurah Radhiallaahu anhu menceritakan kepada kita:
Biasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam selalu duduk di tempat shalat seusai menunaikan shalat subuh sampai matahari benar-benar meninggi." (HR. Muslim)
dari anas bin malik juga menjelaskan bahwa
barang siapa shalat fajar secara berjamaah di masjid, lalu duduk berdzikir mengingat allah sampai matahari terbit , kemudian mengerjakan sholat 2 rokaat maka dia mendapatkan pahala bagaikan orang yang menunaikan ibadah haji ( diriwayatkan oleh At- Tirmidzi)
Biasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam selalu duduk di tempat shalat seusai menunaikan shalat subuh sampai matahari benar-benar meninggi." (HR. Muslim)
dari anas bin malik juga menjelaskan bahwa
barang siapa shalat fajar secara berjamaah di masjid, lalu duduk berdzikir mengingat allah sampai matahari terbit , kemudian mengerjakan sholat 2 rokaat maka dia mendapatkan pahala bagaikan orang yang menunaikan ibadah haji ( diriwayatkan oleh At- Tirmidzi)
Sholat
sunnah rosulullah di rumah
rumah yang tegak berdiri di atas pilar2 keimanan itulah rumah rosulullah
rosulullah mewasiatkan agar rumah kita seperti itu
rosulullah bersabda:
rumah yang tegak berdiri di atas pilar2 keimanan itulah rumah rosulullah
rosulullah mewasiatkan agar rumah kita seperti itu
rosulullah bersabda:
Jadikanlah
dari sebagian sholat2 sunnah kalian di rumah2 kalian, dan jangan jadikan rumah
kalian bagaikan kuburan ( di riwayatkan oleh bukhori )
Ibnu qayyim
berkata: rosulullah mengerjakan seluruh sholat sunnah dirumah
faidah mengerjakan sholat sunnah dirumah adalah :
faidah mengerjakan sholat sunnah dirumah adalah :
1. Meneladani sunnah rosul
2. Mengajarkan tata cara sholat kepada istri
dan anak anak
3. Mengusir syetan di rumah kita di sebabkan
dzikir dan tilawah quran.
4. Lebih membantu dalam mencapai ibadah yang
ikhlas dan jauh dari penyakit riya’
SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH
# BAB Shalat
Malam Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
Ketika menjelang malam di kota madinah ,
suasana gelap menyelimuti jagad raya. Namun Rasulullah Shalallaahu alaihi
wasalam menerangi sudut-sudut kota dan menghidupkan malamnya. Beliau bermunajat
kepada Allah Ta'ala Rabb alam semesta. Beliau memohon kepada Dzat yang mengurus
segala perkara guna melaksanakan perintah Sang Pencipta:
اأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (1) قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا ( 2) نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا (3) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا(4)
"Hai
orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari,
kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari
seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah Al-Qur'an itu
dengan perlahan-lahan." (Al-Muzzammil: 1-4)
Abu
Abdillah Hudzaifah ibnul Yaman Radhiallaahu anhu mengisahkan: Pada suatu malam, aku pernah shalat tahajjud bersama Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Beliau mengawali shalat dengan membaca surat Al-Baqarah, saya berkata di dalam hati, "Mungkin setelah membaca kira-kira seratus ayat, ternyata beliau terus tidak berhenti, saya berkata lagi di dalam hati, "Mungkin, beliau selesaikan pembacaan surat Al-Baqarah. Dalam satu raka'at ternyata beliau terus memulai surat Ali Imron kemudian terus mem-bacanya saya berbicara di dalam hati: (mungkin) beliau mau ruku setelah selesai Ali-Imron, ternyata beliau terus membaca surat An Nisa sampai habis. Beliau membaca surat-surat tersebut dengan bacaan tartil. Setiap kali membaca ayat yang menyebutkan kemahasucian Allah Ta’ala beliau selalu bertasbih (mengucapkan subhanallah). Setiap kali membaca ayat yang berisikan permohonan, beliau pasti berdoa. Setiap kali membaca ayat yang menyebutkan permintaan berlindung diri kepada Allah Ta’ala, beliau segera mengucapkan ta'awwudz. Ketika ruku' beliau membaca:
Subhaana Rabbiyal ‘Adzhiim ( "Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung." )
Lama ruku' beliau hampir sama dengan lama ber-diri. Kemudian beliau mengucapkan:
Sami’allahuliman hamidah, Rabbana lakal hamdu
"Allah Maha mendengar terhadap hamba yang memuji-Nya. Ya Rabb kami, segala puji bagi-Mu." Kemudian beliau tegak berdiri (i'tidal), hampir sama lamanya dengan ruku'. Kemudian beliau sujud dan membaca:
Subhaana Rabbiyal ‘A’la ( "Maha Suci Rabbku Yang Maha Luhur." )
Lama sujud beliau hampir sama dengan lama i'tidal." (HR. Muslim)
SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH
TIDUR ROSULULLAH
Ubay bin Ka'Ab Radhiallaahu anhu menuturkan kepada kita bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:
"Jika salah seorang di antara kamu mendatangi pembaringannya, hendaklah mengibaskan kasurnya dengan ujung kain (untuk membersihkannya) serta sebutlah asma Allah Subhanahu wa Ta'ala Sebab ia tidak tahu kotoran apa yang melekat pada kasurnya itu sepeninggalnya. Jika hendak berbaring, hendaklah berbaring dengan bertelekan pada rusuk kanan. Dan hendaklah mengucapkan:
"Maha suci Engkau Ya Allah Ya Rabbi, dengan menyebut nama-Mu aku meletakkan tubuhku, dan dengan nama-Mu jua aku mengangkatnya kembali. Jika Engkau mengambil ruhku (jiwaku), maka berilah rahmat padanya. Tetapi, bila Engaku melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih." (HR. Muslim)
"Jika salah seorang di antara kamu mendatangi pembaringannya, hendaklah mengibaskan kasurnya dengan ujung kain (untuk membersihkannya) serta sebutlah asma Allah Subhanahu wa Ta'ala Sebab ia tidak tahu kotoran apa yang melekat pada kasurnya itu sepeninggalnya. Jika hendak berbaring, hendaklah berbaring dengan bertelekan pada rusuk kanan. Dan hendaklah mengucapkan:
"Maha suci Engkau Ya Allah Ya Rabbi, dengan menyebut nama-Mu aku meletakkan tubuhku, dan dengan nama-Mu jua aku mengangkatnya kembali. Jika Engkau mengambil ruhku (jiwaku), maka berilah rahmat padanya. Tetapi, bila Engaku melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih." (HR. Muslim)
Di antara bimbingan yang beliau ajarkan kepada setiap muslim dan muslimah adalah:
"Jika kamu mendatangi pembaringanmu, hendaklah berwudhu' sebagaimana engkau berwudhu ketika hendak shalat. Kemudian berbaringlah dengan bertelekan pada rusuk kananmu."
MENJALIN HUBUNGAN TERBAIK DENGAN ALLAH
Ringkasan kajian Syeikh Saad bin Naashir asy-Syatsri, Masjid Istiqlal, 14 Sya'ban 1434 H.
(Oleh : Ustadz Kholid Syamhudi, Lc حفظه الله تعالى )
Manusia
didunia memperbaiki dan memperindah hubungannya dengan orang lain yang
memiliki kekuasaan dan harta. Apakah tidak sepantasnya memperindah dan
memperbaiki hubungannya dengan Allah.
Diantara sebab-sebab memperbaiki hubungan dgn Allah ;
1.
Mengetahui dan meyakini Allah yg menciptakannya dan mengadakannya
setelah sebelumnya tidak ada. Dia lah yg menciptkan kita dari mani yg
banyak orang merasa jijik bila mengenai pakaiannya dan menciptakannya
ber fase-fase dengan rahmat dan nikmat Allah.
2.
Ingat nikmat Allah kepada kita sangat banyak dan tidak henti-hentinya.
Tentunya hal ini membuat kita berusaha memperindah hubungan dengan
Allah.
3.
Ingat dengan ayat-ayat tentang akhir kehidupan dan perjumpaan Allah.
Sehingga kita mempersiapkan diri untuk berjumpa dan bertemu dgn Allah.
Hal ini akan memotivasi kita utk memperindah hubungan dgn Allah.
4.
Ingat hebatnya kekuasaan Allah. Semua yang ada didunia ini ada dalam
kuasaNya. Tidak ada satupun yang Allah kehendaki kecuali pasti ada dan
terjadi.
5.
Memperhatikan kondisi manusia dalam sejarah kehidupannya. Berapa banyak
negara besar hancur dan negara kecil yg tdk terkenal menjadi besar
dengan izin Allah. Lihat kemana para pemimpin dan diktator dunia dan
lihat bagaimana Allah merendahkan seorang dan mengangkat derajat yang
lainnya
6. Segala sesuatu ada ditangan Allah. Semua kebutuhan kita ada ditangan Allah.
Semua ini tentunya membuat kita ingin dan berusaha keras utk memperbaiki dan memperindah hubungan dgn Allah.
Cara memperbaiki Hubungan dgn Allah....
Lanjutan ringkasan kajian...
Cara memperbaiki hubungan dgn Allah:
1. Mengikhlaskan semua amalan dan ibadah hanya untuk Allah.
2. Menjaga sholat dgn munajat dan khusu' padanya.
3. Memperbanyak doa dalam segala keadaan.
4. Bertaubat atas setiap dosa
5. Memuji, dzikir dan mensucikan Allah dgn tasbih dll setiap saat.
6. Mencintai Allah dan semua yang Allah cintai
7. Bersabar atas mushubah dan ridho dengan takdir Allah.
8. Jangan takut kecuali dari Allah.
9.Pasrah dan menerima secara totalitas semua keputusan dan ketentuan hukum Allah.
10. Selalu mengingat nikmat Allah dan menggunakannya pada ketaatan kepada Allah.
11. Selalu berusaha mengambil pelajaran dan tadabbur al-Qur'an.
12. Selalu merasa diawasi Allah dalam segala keadaannya.
13. Beramal dgn semua yg Allah cintai dan ridhoi sehingga menjadi wali Allah yg bersifat mukmin dan takwa.
Demikianlah
sedikit ringkasan faedah dari kajian beliau. Semoga bermanfaat bagi
teman2. Silahkan dengar kembali rekamannya biar lengkap..
#Nasehat Mu'adz bin Jabal#
Mu'adz bin Jabal radliyallahu 'anhu berkata:
"Wahai bangsa Arab..
Bagaimana sikap kalian terhadap tiga:
Dunia yang memutuskan leher kalian..
Kesalahan ulama..
Dan jidal munafiq dengan menggunakan Al Qur'an..
Merekapun diam.
Beliau berkata:
"Adapun ulama..
Jika ia di atas hidayah..
Maka jangan kalian taqlid kepadanya dalam agama kalian..
Jika ia salah..
Jangan kalian putuskan hubungan dengannya..
Karena seorang mukmin terkadang terfitnah..
Kemudian ia bertaubat..
adapun Al Qur'an..
Ia memiliki tanda bagaikan tanda jalan..
Tidak tersembunyi pada siapapun..
Apa yang kalian ketahui ilmunya..
Jangan mempertanyakannya..
Dan apa yang kalian merasa ragu padanya..
Maka serahkan kepada 'alimnya..
Adapun dunia..
Siapa yang Allah berikan kekayaan dalam hatinya..
Sungguh ia beruntung..
Dan siapa yang tidak diberikan..
Maka dunia tidak bermanfaat untuknya..
(Shahih jami' bayanil 'ilmi wa fadlihi hal 390).
(*) 5 KIAT AGAR DAPAT MENGETAHUI DAN MENGIKUTI KEBENARAN (*)
Ilmu itu ada 2 macam, yaitu:
Ilmu yg bermanfaat dan ilmu yg tidak bermanfaat.
Ilmu
yg bermanfaat ialah apa saja yg sejalan n sesuai dengan al-Haq
(kebenaran). Dan al-Haq adalah apa saja yg ditunjukkan oleh dalil-dalil
syar'i dari Al-Quran, Hadits Shohih, dan ijma' (konsensus) ulama salafus
sholih dari kalangan para sahabat, tabi'in n pengikut tabi'in.
Hal ini berdasarkan firman Allah ta'ala di dalam surat Al-A'raaf ayat 3, dan surat Al-Hasyr ayat 7.
Berikut ini kami akan sebutkan beberapa kiat agar seorang hamba dapat mengetahui n mengikuti kebenaran:
1. Bertakwa kepada Allah ta'ala disertai keikhlasan yg murni hanya karena-Nya.
Dalilnya: firman Allah dlm surat Al-Baqarah: 282, dan Al-Anfaal: 29)
2. Banyak Berdoa, Berlindung dan merasa butuh kepada Allah ta'ala.
Dalilnya:
Firman Allah dlm surat Ghofir / Al-Mu'min: 60, n hadits2 shohih yg
berisi doa-doa Nabi shallallahu alaihi wasallam kpd Allah agar
menunjukinya ke jalan Allah yg lurus.
3. Tadabbur (mempelajari n menghayati) Al-Quran Al-Karim dan Hadits-hadits yg Shohih.
Dalilnya: Firman Allah dlm surat Al-Isro': 9.
4.
Mengikuti Manhaj (metode/jalan/cara) para sahabat, tabi'in, n para
ulama yg mengikuti jejak mereka dengan baik dalam memahami n mengamalkan
ajaran Islam (Al-Quran n Al-Hadits yg Shohih).
Dalilnya:
surat Al-Baqarah: 137, An-Nisa': 115, At-Taubah: 100, dan hadits-hadits
shohih yg memerintahkan kaum muslimin agar mengikuti manhaj (jalan
hidup) mereka dlm beragama.
5. Berteman dengan orang sholih yg berilmu dan paham agama dgn benar.
Dalilnya: surat Al-An'aam: 71, dan hadits Nabi yg menunjukkan bahwa seseorang akan berada di atas agama n manhaj teman dekatnya.
Demikian
faedah ilmiyah yg dpt kami sampaikan. Smg menjadi cahaya penerang bagi
kita semua agar dpt mengetahui n mengikuti kebenaran hingga akhir hayat.
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
Minggu, 23 Juni 2013
# Shalat pake sendal #
Imam Abu Dawud dan Al Hakim meriwayatkan dari Syaddaad bin Aus bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
خالفوا اليهود فإنهم لا يصلون في نعالهم ولا خفافهم
"Selisihilah Yahudi, karena mereka sholat tidak menggunakan sendal tidak juga khuff."
Pernah sholat pake sendal??
Risih ya..
Padahal itu sunnah..
Mungkin di zaman ini..
Masjid masjid beralaskan karpet..
Bila sholat pake sendal..
Bisa kotor karpetnya..
Sedangkan mengotori masjid tidak boleh..
Tapi di rumah kan bisa..
Coba deh..
Sunnah Nabi yuk hidupkan..
# Ketika harga telah mahal #
Dahulu..
Aisyah radliyallahu 'anha..
Sengaja mencari hari yang paling panas dan berat..
Untuk berpuasa padanya..
Ketika beliau ditanya, "Mengapa demikian?"..
Beliau menjawab, "Ketika barang murah, semua orang akan membeli..
Tapi ketika barang menjadi mahal..
Tak semua orang dapat membeli..
Jawaban yang mengetuk hati..
Memberi motivasi..
Buat pemburu ridla ilahi..
#Keutamaan malam nishfu Sya'ban#
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
يطلع الله تبارك وتعالى إلى خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
"Allah
Tabaraka wa ta'ala akan melihat kepada makhlukNya pada malam nishfu
sya'ban, lalu mengampuni semua makhlukNya (yang beriman) kecuali musyrik
dan orang yang sedang bertengkar."
(Hadits
shahih diriwayatkan oleh banyak shahabat yaitu Mu'adz bin Jabal, Abu
Tsa'labah Al Khusyani, Abdullah bin Amru, Abu Musa Al Asy'ari, Abu
Hurairah, Abu Bakar Ash Shidiq, Auf bin Malik dan Aisyah dan
riwayat-riwayat ini saling menguatkan. Lihat silsilah shahihah no 1144).
Hadits ini menunjukkan keutamaan malam nishfu Sya'ban..
Namun tidak ada ritual ibadah tertentu di malam itu..
Adapun sholat nishfu sya'ban, haditsnya palsu..
Ibnul Jauzi berkata, "Hadits itu tidak diragukan lagi kepalsuannya..
Lihat kitab al maudlu'aat 2/127-129..
Imam Nawawi menyatakan bahwa sholat nishfu sya'ban adalah bid'ah..
Demikian dalam kitab fatawanya..
Lalu..
Ibadah apa yang bisa kita lakukan di malam itu..
Tentu ibadah apa saja yang disyari'atkan..
Seperti membaca al qur'an, shalat tahajjud dan sebagainya..
Moga kita termasuk yang mendapat ampunan di malam itu..
Amiin..
Sabtu, 22 Juni 2013
MENYIKAPI SIFAT SEORANG ANAK
Pertanyaan: Tentang
bagaimana cara menyikapi anak yang membangkang. Ada seorang teman saya,
dia laki-laki dan mempunyai adik perempuan, adik perempuannya ini
sangatlah susah diberi peringatan, singkat cerita dia punya seorang
pacar, gaya pacaran si anak perempuan ini dinilai terlalu berlebihan
oleh keluarganya, karena sering berduaan sampai tengah malam, sang kakak
laki-laki selalu menasihatinya tapi tak pernah di anggap oleh adiknya
itu, yang lebih parah orangtua mereka sedang sakit-sakitan dan sang ibu
hanya bisa menangis melihat tingkah anak perempuannya ini, sang kakak
sudah lelah harus berbuat apa.
Karena di sisi lain sebagai kakak
laki-laki dia merasa bertanggung jawab atas adik perempuannya ini, dia
kasihan dengan adiknya, menyesalkan perbuatan adiknya kenapa harus
seperti itu, tapi di sisi lain dia sudah kehabisan cara untuk
memperingati adiknya, bahayanya berbuat seperti itu dan dampak yang dia
perbuat.
Bagaimana menyikapi anak yang seperti ini? Saya pun sebagai teman selalu membantu memberi nasihat tapi tidak ada hasil.
Jawaban:
Pertama: Hendaklah
menasihatinya dengan menyampaikan dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah
dan nasihat para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, karena itulah
sebaik-baiknya nasihat. Adapun nasihat yang perlu disampaikan adalah:
1) Tentang keagungan dan kebesaran Allah ta’ala dan kewajiban mentauhidkan-Nya serta menjauhi perbuatan menyekutukan-Nya
2) Tentang hakikat kehidupan yaitu
beribadah kepada Allah ta’ala, dan akibat yang baik bagi siapa yang
mengamalkannya di dunia dan akhirat, serta ancaman azab yang sangat
pedih bagi siapa yang berpaling darinya
3) Adab-adab seorang wanita muslimah,
keberkahan hidup serta kenikmatan di akhirat bagi siapa yang
mengamalkannya, dan kesengsaraan hidup serta azab di akhirat bagi siapa
yang tidak mengamalkannya.
4) Ingatkan juga kewajiban untuk taat kepada orang tua, dan agungnya hak orang tua atas anak-anaknya.
5) Haramnya perzinahan, dan haramnya
semua perbuatan yang mengantarkan kepada zina, tidak lain itulah yang
dilakukan orang pacaran.
Maka hendaklah orang yang menasihati terlebih dahulu membekali dirinya dengan ILMU SYAR’I, semakin baik bekalnya maka insya Allah ta’ala nasihat yang akan ia sampaikan pun semakin tepat.
Kedua: Hendaklah
memperhatikan metode yang baik dalam menasihati, dengan lemah lembut,
disampaikan pada keadaan yang tepat dan ikatlah hatinya dengan hadiah,
akhlak mulia dan kebaikan-kebaikan lain.
Ketiga: Hendaklah diajak ke majeis-majelis ilmu, sehingga ia dapat menuntut ilmu dan bergaul dengan Akhawaat Thaalibaatul ‘ilmi.
Keempat: Dilarang dan diusahakan agar ia tidak berteman dengan teman-teman yang buruk.
Kelima: Hendaklah senantiasa mendoakannya, sebab hidayah milik Allah ta’ala, tugas kita hanyalah menyampaikan.
Keenam: Hendaklah
menguatkan kesabaran dalam menasihati dan menghadapi kenakalannya, serta
tidak boleh putus asa dalam menasihati dan dalam berlaku lembut
kepadanya.
Ketujuh: Hendaklah SEGERA dinikahkan.
Kedelapan: Hendaklah diputuskan semua kontak hubungannya dengan laki-laki non mahram, apakah dengan hijrah atau cara lain.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
KEUTAMAAN PUASA SENIN DAN KAMIS
Pertama:
Mendapatkan keutamaan amalan puasa secara umum, jika dilakukan ikhlas
karena Allah ta’ala. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَف الْحَسَنَةُ
عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ
شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ
عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ
أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan anak Adam akan
dilipatgandakan, satu kebaikan dibalas sepuluh sampai tujuh ratus kali
lipat. Allah ta’ala berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, sebab orang yang berpuasa itu
telah meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku.” Dan bagi orang
yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan
ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu Rabb-Nya. Dan
sungguh, bau mulut orang yang berpuasa lebih baik dari wanginya
kasturi.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Kedua: Puasa membutuhkan kesabaran, maka seorang yang berpuasa akan mendapatkan pahala tanpa batas. Allah ta’ala berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Hanyalah orang-orang yang sabar itu, pahala mereka tanpa batas.” [Az-Zumar: 10]
Kedua: Meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَحَرَّىَ صِيَام الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيس
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam senantiasa berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” [HR. An-Nasai dan Ibnu Majah, Shahih Ibni Majah: 1414]
Keempat: Berada
dalam kondisi ibadah kepada Allah ta’ala ketika amalan-amalan
diperhadapkan kepada-Nya. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Amalan-amalan diperhadapkan kepada Allah
ta’ala pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka ketika diperhadapkan
amalanku sedang aku sedang berpuasa.” [HR. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyaLlahu’anhu, Shahihut Targhib: 1041]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Langganan:
Komentar
(
Atom
)






