Senin, 28 Oktober 2013

~SHALAT LEBIH CANGGIH DR YOGA~

Rasulullah
pernah bertanya kpd para sahabat: “Apakah pendapatmu sekiranya terdapat sebuah sungai di depan pintu rumah salah seorang di antara kamu & dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali. Apakah masih terdapat kotoran pada badannya?” Para sahabat menjawab : “Sudah pasti tdk terdapat sedikit pun kotoran pada badannya” Lalu beliau bersabda : “Begitulah perumpamaan sholat lima waktu. Allah menghapus segala kesalahan mereka”.(H.R Abu Hurairah r.a). Jika gerakan sholat kita betul, maka sangat luar biasa manfaatnya & lebih canggih drpd yoga. Sgt disayangkan tdk universitas yg berani atau sengaja mengembangkan teknik gerakan sholat ini scara ilmiah meski penelitian ttg shalat bg kesehatan oleh ilmuwan sdh bnyk terbukti. Belum lagi manajemen yg terkandung dlm bacaan sholat. Contoh doa iftitah sebagai "mission statement" Sedang makna bacaan Alfatihah yg dibaca berulang hg 17 X adalah "objective statement" (dlm manajemen strategi). Tujuan hidup mana lg yg lebih canggih dibandingkan tujuan hidup di jalan yg lurus, yaitu jalan yg penuh kebaikan spt yg diperoleh orang-orang shaleh: nabi & rasul? Ilmuwan Dr. Gustafe le Bond berkata bw Islam merupakan agama yg paling sepadan dgn penemuan-penemuan ilmiah. Perkembangan ilmu & etika sains harus didukung dgn kekuatan iman. Subhanallah.... Semoga sholat yg kita lakukan secara rutin & dgn gerakan yg benar, makin terasa manfaatnya. Manfaat gerakan shalat bagi yg menjalankannya. 1.TAKBIR : Gerakan ini melancar kan aliran darah, getah bening n kekuatan otot lengan. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu me regang sehgg aliran darah kaya oksigen jadi lancar. 2. RUKUK : Menjaga kesempurnaan posisi n fungsi tulang belakang sbg penyangga tubuh n pusat syaraf. Rukuk adlh latihan kandung kemih utk mencegah gangguan prostat. 3. I'TIDAL : Variasi postur setelah rukuk n sblm sujud merupakan latihan pencernaan yg baik. Organ2 pencernaan di dlm perut mengalami pemijitan n pelonggaran secara bergantian. 4. SUJUD : Aliran getah bening di pompa ke leher n ketiak. Posisi jantung diatas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak yg berpengaruh pd daya ingat seseorg. Krn itu jgn melakukan sujud dgn ter gesa2 agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. 5. DUDUK ada 2 macam: IFTIROSY n TAWWARUK : Perbedaannya terletak pd posisi telapak kaki. Manfaat Iftrosy, kita bertumpu pd pangkal paha yg terhubung dg syaraf nervus yg bisa menghindari nyeri pd pangkal paha. Tawarruk, sangat baik bagi pria, sebab tumit menekan aliran kandung kemih, kelenjar kelamin pria n saluran vas defens yg jika dilakukan dg benar dpt mencegah impotensi. 6. SALAM : Relaksasi otot sekitar leher n kepala yg me nyempurnakan aliran darah di kepala dan bisa mencegah sakit kepala n menjaga kekencangan kulit muka.

Selasa, 25 Juni 2013

40 MANFAAT SHOLAT BERJAMA'AH

Banyak umat Islam yang menganggap remeh urusan shalat berjamaah. Padahal. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai pernah hendak membakar rumah sahabat yang enggan berjamaah. Ternyata, ketegasan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu ada rahasianya. Sekaligus bukti, betapa beliau sangat mencintai umatnya. Di antara rahasia yang dimaksud adalah shalat berjamaah memiliki banyak sekali manfaat yang sangat agung.

Insya allah melalui blog ini akan saya rangkum fawaid dari buku karya :
Abu Abdillah Musnid al-Qahthani ini 
Buku kecil ini mengupas 40 manfaat shalat berjamaah berdasarkan al-Qur`an dan as-Sunnah, serta istinbath (kesimpulan hukum) dari kedua sumber hukum ini.Setelah membaca buku ini, insya Allah Anda dengan taufik Allah akan termasuk di antara orang yang rajin menunaikan shalat secara berjamaah, semoga.



Tunggu postingan selanjutnya

Senin, 24 Juni 2013

SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH

# Tawadhu' Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah seorang yang sangat elok akhlaknya dan sangat agung wibawanya. Akhlak beliau adalah Al-Qur'an sebagaimana yang dituturkan 'Aisyah Radhiallahu'anha, ia berkata: "Akhlak Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah Al-Qur'an." (HR. Muslim).

Beliau juga pernah bersabda:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)

Salah satu bentuk ketawadhu'an Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah; beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Dari Umar bin Kaththab Radhiallaahu anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:
"Janganlah kamu sanjung aku (secara berlebihan) sebagaimana kaum Nasrani menyanjung 'Isa bin Maryam alaihisSalam secara berlebihan. Aku hanyalah seorang hamba Allah, maka panggillah aku dengan sebutan: hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR. Abu Daud)

Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata: "Ada beberapa orang memanggil Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam sambil berkata: "Wahai Rasulullah, wahai orang yang terbaik dan anak orang yang terbaik di antara kami, wahai junjungan kami dan anak dari junjungan kami." Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam segera menyanggah seraya berkata:
"Wahai sekalian manusia, katakanlah sewajarnya saja!
Jangan sampai kamu digelincirkan setan. Aku adalah Muhammad hamba Allah dan rasul-Nya. Aku tidak sudi kamu angkat di atas kedudukan yang dianugrahkan Allah Subhannahu wa Ta'ala kepadaku." (HR. An-Nasai)

Sebagian orang ada yang menyanjung Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam secara berlebihan. Sampai-sampai ia meyakini bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam mengetahui ilmu ghaib atau meyakini bahwa beliau memiliki hak untuk memberikan manfaat dan menurunkan mudharat, bahwa beliau dapat mengabulkan segala permintaan dan menyembuhkan segala penyakit. Padahal Allah Subhannahu wa Ta'ala telah menyanggah keyakinan seperti itu. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
"Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik keman-fa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan." (Al-Araf: 188)

Demikianlah akhlak Nabi yang mulia, seorang utusan Allah Subhannahu wa Ta'ala , sebaik-baik manusia di muka bumi dan seutama-utama makhluk di kolong langit. Beliau senan-tiasa tunduk patuh dan bertaubat kepada Rabbnya. Beliau tidak menyukai kesombongan, bahkan beliau adalah pemimpin kaum yang tawadhu' dan penghulu kaum yang tunduk patuh kepada Rabb Subhannahu wa Ta'ala . Anas bin Malik Radhiallaahu anhu mengungkapkan:
"Tidak ada seorangpun yang lebih mereka cintai daripada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Walaupun begitu, apabila mereka melihat beliau, mereka tidak berdiri untuk menyambut beliau. karena mereka mengetahui bahwa beliau Shalallaahu alaihi wasalam tidak menyukai cara seperti itu." (HR. Ahmad)

Layangkanlah pandanganmu kepada Nabi umat ini Shalallaahu alaihi wasalam . Saksikan sikap tawadhu' beliau yang sangat menga-gumkan dan keelokan akhlak yang langka ditemukan. Beliau tetap bersikap tawadhu' terhadap seorang wanita miskin. Beliau luangkan waktu untuk melayaninya, padahal waktu beliau penuh dengan amal ibadah!

Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata: "Suatu hari seorang wanita datang menemui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam ia mengadu kepada beliau sambil berkata: "Wahai Rasulullah, saya membutuhkan sesuatu dari Anda." Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam berkata kepadanya: "Pilihlah di jalan mana yang kamu kehendaki di kota Madinah ini, tunggulah aku di sana, niscaya aku akan menemuimu (melayani keperluan-mu)." (HR. Abu Daud)

Beliau hadir dengan segenap jiwa yang terpuji lagi elok.
Menjulang tinggi ke tempat yang terpuji dengannya.
Bila disingkap kesturi dari cincinnya kepada jagad raya
niscaya setiap orang akan merasakan harumnya
baik yang di gunung maupun di lembah.
Sungguh, beliau adalah pemimpin segenap ahli tawadhu' baik dalam ilmu ataupun amal.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam beliau bersabda:
"Andaikata aku diundang makan paha atau kaki binatang, niscaya aku kabulkan undangannya. Andaikata kepadaku hanya dihadiahkan kaki atau paha binatang, tentu akan aku terima hadiah itu." (HR. Al-Bukhari)

Semoga hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tadi menjadi pelajaran sekaligus peringatan bagi orang-orang yang takabbur dari sifat sombong dan angkuh.

Abdullah bin Mas'ud Radhiallaahu anhu meriwayatkan bahwa beliau Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak akan masuk Surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji zarrah kesombongan." (HR. Muslim)

Sifat sombong merupakan jalan menuju Neraka, wal 'iyaadzubillah, meskipun hanya sebesar biji zarrah. Cobalah lihat hukuman yang ditimpakan terhadap orang yang sombong dan angkuh cara berjalannya. Betapa besar kemurkaan dan kemarahan yang diturunkan Allah Ta'ala atasnya. Dan betapa pedih siksa yang dideritanya.

Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam beliau bersabda:
"Ketika seorang lelaki berjalan dengan mengenakan pakaiannya, takjub dengan kehebatan dirinya sendiri, rambutnya tersisir rapi, berjalan dengan angkuh. Namun tiba-tiba Allah Ta'ala menenggelamkannya. Dia terus terbenam ke dasar bumi sampai hari Kiamat."
(Muttafaq 'alaih)

SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH

#BAB Tangis Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam

Setiap orang pasti pernah menangis, baik kaum pria maupun wanita.
Akan tetapi tahukah kamu, mengapa dan karena siapa mereka menangis? Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam juga menangis, padahal dunia berada dalam genggamannya jika beliau menghendaki. Dan Surga ada di hadapan beliau, sementara beliau berada di tempat yang paling tinggi di dalamnya.

Beliau memang sering menangis, sebagaimana tangisan seorang hamba ahli ibadah. Beliau menangis di dalam shalat tatkala bermunajat kepada Rabb Subhannahu wa Ta'ala . Beliau juga menangis ketika mendengarkan tilawah Al-Quran. Tangisan yang bersumber dari kelembutan hati dan ketulusan nurani serta dari ma'rifat keagungan Allah Subhannahu wa Ta'ala .

Dari Mutharrif –yakni bin Abdillah bin Asy Syikhkhir- dari bapaknya –yakni Abdullah bin Asy Syikhkhir Radhiallaahu anhu - ia berkata:
Aku datang menemui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam ketika beliau sedang shalat. Dari rongga dada beliau keluar suara seperti bunyi air yang tengah mendidih di dalam kuali, disebabkan tangis beliau." (HR. Abu Daud)

Abdullah bin Mas'ud Radhiallaahu anhu menuturkan: "Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah berkata kepadaku: "Bacalah Al-Qur'an untukku" aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah aku yang harus membacanya, sedangkan Al-Qur'an itu diturunkan kepadamu?" beliau menimpali: "Aku lebih suka mendengarkannya dari orang lain." Akupun membacakan surat An-Nisaa' untuk beliau. Hingga telah sampai pada ayat:
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا
 "Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)." (QS. An-Nisa: 41) Aku lihat air mata beliau menetes."
(HR. Al-Bukhari)




Cobalah perhatikan uban yang menghiasi rambut beliau. Jumlahnya lebih kurang delapan belas helai di kepala dan janggut beliau. Camkanlah dengan mata hatimu, dengarkanlah kisah uban putih tersebut dari penuturan beliau. Abu Bakar Radhiallaahu anhu pernah bertanya: "Wahai Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , sungguh Anda telah beruban." Beliau menjawab:
"Surat Hud, surat Al-Waqi'ah, surat Al-Mursalat, surat 'Amma yatasaa`aluun dan surat Idzasy Syamsu kuwwirat telah menyebabkan aku beruban." (HR. At-Tirmdzi)

SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH

# BAB
Ketika Fajar Menyingsing
 
 





seiring dengan fajar yang mulai merekah, saat kewajiban shalat shubuh selesai ditunaikan, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tetap duduk di tempat selepas shalat shubuh untuk berdzikir menyebut asma Allah Subhannahu wa Ta'ala sampai terbit matahari. Kemudian beliau mengerjakan shalat dua rakaat. Jabir bin Samurah Radhiallaahu anhu menceritakan kepada kita:
Biasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam selalu duduk di tempat shalat seusai menunaikan shalat subuh sampai matahari benar-benar meninggi." (HR. Muslim)

dari anas bin malik juga menjelaskan bahwa
barang siapa shalat fajar secara berjamaah di masjid, lalu duduk berdzikir mengingat allah sampai matahari terbit , kemudian mengerjakan sholat 2 rokaat maka dia mendapatkan pahala bagaikan orang yang menunaikan ibadah haji ( diriwayatkan oleh At- Tirmidzi)

Sholat sunnah rosulullah di rumah
rumah yang tegak berdiri di atas pilar2 keimanan itulah rumah rosulullah
rosulullah mewasiatkan agar rumah kita seperti itu
rosulullah bersabda:
Jadikanlah dari sebagian sholat2 sunnah kalian di rumah2 kalian, dan jangan jadikan rumah kalian bagaikan kuburan ( di riwayatkan oleh bukhori )
Ibnu qayyim berkata: rosulullah mengerjakan seluruh sholat sunnah dirumah

faidah mengerjakan sholat sunnah dirumah adalah :
1.    Meneladani sunnah rosul
2.    Mengajarkan tata cara sholat kepada istri dan anak anak
3.    Mengusir syetan di rumah kita di sebabkan dzikir dan tilawah quran.
4.    Lebih membantu dalam mencapai ibadah yang ikhlas dan jauh dari penyakit riya’

SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH



# BAB Shalat Malam Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam

Ketika menjelang malam di kota madinah , suasana gelap menyelimuti jagad raya. Namun Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menerangi sudut-sudut kota dan menghidupkan malamnya. Beliau bermunajat kepada Allah Ta'ala Rabb alam semesta. Beliau memohon kepada Dzat yang mengurus segala perkara guna melaksanakan perintah Sang Pencipta:

اأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (1) قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا (2) نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا (3) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا(4) 

"Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (Al-Muzzammil: 1-4)

Abu Abdillah Hudzaifah ibnul Yaman Radhiallaahu anhu mengisahkan:
Pada suatu malam, aku pernah shalat tahajjud bersama Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Beliau mengawali shalat dengan membaca surat Al-Baqarah, saya berkata di dalam hati, "Mungkin setelah membaca kira-kira seratus ayat, ternyata beliau terus tidak berhenti, saya berkata lagi di dalam hati, "Mungkin, beliau selesaikan pembacaan surat Al-Baqarah. Dalam satu raka'at ternyata beliau terus memulai surat Ali Imron kemudian terus mem-bacanya saya berbicara di dalam hati: (mungkin) beliau mau ruku setelah selesai Ali-Imron, ternyata beliau terus membaca surat An Nisa sampai habis. Beliau membaca surat-surat tersebut dengan bacaan tartil. Setiap kali membaca ayat yang menyebutkan kemahasucian Allah Ta’ala beliau selalu bertasbih (mengucapkan subhanallah). Setiap kali membaca ayat yang berisikan permohonan, beliau pasti berdoa. Setiap kali membaca ayat yang menyebutkan permintaan berlindung diri kepada Allah Ta’ala, beliau segera mengucapkan ta'awwudz. Ketika ruku' beliau membaca:
Subhaana Rabbiyal ‘Adzhiim ( "Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung." )

Lama ruku' beliau hampir sama dengan lama ber-diri. Kemudian beliau mengucapkan:
Sami’allahuliman hamidah, Rabbana lakal hamdu
"Allah Maha mendengar terhadap hamba yang memuji-Nya. Ya Rabb kami, segala puji bagi-Mu."  Kemudian beliau tegak berdiri (i'tidal), hampir sama lamanya dengan ruku'. Kemudian beliau sujud dan membaca:
Subhaana Rabbiyal ‘A’la ( "Maha Suci Rabbku Yang Maha Luhur." )
Lama sujud beliau hampir sama dengan lama i'tidal." (HR. Muslim)

SEHARI DI KEDIAMAN ROSULULLAH

TIDUR ROSULULLAH


Ubay bin Ka'Ab Radhiallaahu anhu menuturkan kepada kita bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:

"Jika salah seorang di antara kamu mendatangi pembaringannya, hendaklah mengibaskan kasurnya dengan ujung kain (untuk membersihkannya) serta sebutlah asma Allah Subhanahu wa Ta'ala Sebab ia tidak tahu kotoran apa yang melekat pada kasurnya itu sepeninggalnya. Jika hendak berbaring, hendaklah berbaring dengan bertelekan pada rusuk kanan. Dan hendaklah mengucapkan:

"Maha suci Engkau Ya Allah Ya Rabbi, dengan menyebut nama-Mu aku meletakkan tubuhku, dan dengan nama-Mu jua aku mengangkatnya kembali. Jika Engkau mengambil ruhku (jiwaku), maka berilah rahmat padanya. Tetapi, bila Engaku melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih." (HR. Muslim)

Di antara bimbingan yang beliau ajarkan kepada setiap muslim dan muslimah adalah:
"Jika kamu mendatangi pembaringanmu, hendaklah berwudhu' sebagaimana engkau berwudhu ketika hendak shalat. Kemudian berbaringlah dengan bertelekan pada rusuk kananmu."